Jumat, 27 Oktober 2017

AMPAS JAGUNG (Pakan Ternak Berkualitas)



Limbah jagung dalam bentuk kering, untuk ternak ruminansia dapat diberikan 30 - 40% dari jumlah pakan yang diberikan. Bila diberikan diatas komposisi tersebut menyebabkan kandungan gizi yang didapat oleh ternak kurang berimbang, akibatnya ternak akan menerima kelebihan energi namun mengalami defisiensi protein (Saun, 1991 dalam Yasa dan Adijaya, 2004).

Penggunaan limbah jagung yang telah difermentasi dengan Aspergillus niger sebanyak 50% dalam konsentrat pada sapi PO yang mendapat pakan basal jerami padi mampu menghasilkan pertambahan bobot hidup harian (PBBH) yang tidak berbeda nyata dengan sapi PO yang diberi pakan konsentrat tanpa limbah jagung, sehingga penggunaan limbah jagung dalam konsentrat sebanyak 50% mampu meningkatkan nilai keuntungan (Anggraeny et al., 2008).
Menurut Tangendjaja dan Gunawan, (1988), menyatakan bahwa janggel jagung banyak digunakan terutama untuk penggemukan sapi, dengan komposisi sebanyak 20% dari seluruh pakan yang diberikan. Jika seluruh pakan sapi sebanyak 7,5 kg/ekor/hari maka komposisi 20% menjadi 1,5 kg/ekor/hari. Jika dalam 1 ha tanaman jagung dihasilkan 2.748 kg janggel jagung (Varietas Bima-4), dengan pemberian 1,5 kg janggel/ekor/hari, akan dapat memenuhi kebutuhan sapi sebanyak 5,02 ekor/tahun. Bila luas penanaman jagung di NTB tahun 2010 seluas 97.120 ha, maka akan dapat memenuhi pakan sapi sebanyak 487.542 ekor.
Silase jagung HC (dipotong setinggi 45,7cm dari tanah) mempunyai kecernaan NDF yang lebih tinggi. Sapi laktasi yang diberi pakan silase ini, produksi susunya yang cenderung lebih tinggi dibanding yang diberi silase jagung NC (dipotong setinggi 12,7 cm dari tanah) (Neylon and Kung 2003).
Di Irlandia Utara, silase jagung digunakan untuk menggantikan sebagian silase rumput yang telah digunakan terlebih dahulu dan penelitian menunjukkan bahwa pemberian silase jagung dapat meningkatkan konsumsi hijauan (1,5 kg BK/hari, lebih tinggi dari kontrol). Begitu pula, produksi, lemak, dan protein susu masing-masing lebih tinggi 1,4 kg/hari, 0,6 g/kg, dan 0,8 g/ kg dari kontrol (Keady 2005).
Di beberapa kabupaten di Indonesia, telah dilakukan pengkajian integrasi jagung dengan ternak, terutama sapi. Dibandingkan dengan pakan tradisional, pemberian limbah tanaman jagung dalam bentuk hay, silase, atau fermentasi dapat meningkatkan bobot badan harian sapi (Anggraeny et al. 2005, Rohaeni et al. 2006, Sariubang et al. 2006). Di Jawa Timur, pemberian tumpi jagung meningkatkan bobot badan ternak dan mengurangi biaya pakan (Pamungkas et al. 2006). Penggunaan limbah jagung sebagai sumber serat bagi ternak ruminansia perlu diikuti oleh penambahan bahan lain sebagai sumber protein, mineral, dan vitamin agar ternak dapat tumbuh optimum. Sistem usahatani integrasi jagung dengan sapi juga mampu memberikan keuntungan yang lebih besar, karena lebih efisien dalam penyediaan pakan ternak dan bahan organik.


Informasi lebih Lanjut 
 hubungi TOP PAKAN TERNAK, kami siap melayani anda:

Telpon: 0355-5238195
BBM: 5E12E87A
WA/SMS: 081555845380
FB: Pakan Ternak (Top Pakan Ternak)
IG: Top Pakan Ternak

 Melayani selama jam kerja (08.00-17.00)
dari hari Senin-Sabtu.
NB: Menerima Pengiriman SeJawa-Lampung.